Bahaya Kecanduan Judi

Gejala Depresi Akibat Kecanduan Judi

Ketika berjudi dan mengalami kesenangan, suasana hati akan naik drastis untuk sementara saja. Akan tetapi, saat perjudian menjadi tidak menyenangkan, suasana hati bisa turun secara tiba-tiba, bahkan saat tidak sedang berjudi.

Akibatnya, penjudi bisa mengalami depresi. Nah, depresi ini cenderung meningkat jika pecandu secara konsisten berjudi lebih dari yang seharusnya. Depresi juga bisa terjadi saat ia mengalami kerugian finansial yang besar atau saat mereka mencoba untuk berhenti dan tidak berhasil.

Pada akhirnya, perjudian hanya akan memperburuk kesehatan fisik dan mental, dan membuat pelakunya sulit menemukan kegembiraan dalam aktivitas yang lain. Depresi yang berlebihan juga akan mengantarkan pecandu kepada kondisi yang lebih buruk.

Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang akan terjadi ketika depresi akibat bermain judi.

Penting untuk diingat bahwa berhenti dari suatu kecanduan tidaklah mudah. Namun, semua orang berhak mendapatkan pertolongan. Jika kamu atau orang terdekat mengalami kecanduan judi, coba tanyakan ke psikolog atau psikiater di Halodoc untuk mendapatkan tips agar bisa menghentikan kecanduan ini. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk membantu kamu mendapatkan solusi kesehatan dengan mudah.

“Kecanduan judi ternyata dapat mengakibatkan gangguan mental seperti depresi. Kondisi ini akan cenderung meningkat jika seseorang secara konsisten berjudi lebih dari yang seharusnya dan terus mengalami kerugian finansial. ”

Halodoc, Jakarta – Banyak orang menganggap judi sebagai bentuk permainan hiburan yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Sayangnya, saat kamu menormalisasikan perjudian, maka ini akan berkontribusi pada peningkatan kecanduan judi yang merugikan.

Faktanya, perjudian memiliki efek serius pada kesehatan mental, salah satunya depresi. Efek psikososial akan terjadi akibat perjudian dan ini dapat memicu gangguan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan obsesif, dan gangguan kepribadian. Terlebih lagi, ketika seseorang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, perjudian hanya akan memperburuk gejala yang sudah ada sebelumnya.

Gejala Depresi Akibat Kecanduan Judi

Ketika berjudi dan mengalami kesenangan, suasana hati akan naik drastis untuk sementara saja. Akan tetapi, saat perjudian menjadi tidak menyenangkan, suasana hati bisa turun secara tiba-tiba, bahkan saat tidak sedang berjudi.

Akibatnya, penjudi bisa mengalami depresi. Nah, depresi ini cenderung meningkat jika pecandu secara konsisten berjudi lebih dari yang seharusnya. Depresi juga bisa terjadi saat ia mengalami kerugian finansial yang besar atau saat mereka mencoba untuk berhenti dan tidak berhasil.

Pada akhirnya, perjudian hanya akan memperburuk kesehatan fisik dan mental, dan membuat pelakunya sulit menemukan kegembiraan dalam aktivitas yang lain. Depresi yang berlebihan juga akan mengantarkan pecandu kepada kondisi yang lebih buruk.

Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang akan terjadi ketika depresi akibat bermain judi.

Penting untuk diingat bahwa berhenti dari suatu kecanduan tidaklah mudah. Namun, semua orang berhak mendapatkan pertolongan. Jika kamu atau orang terdekat mengalami kecanduan judi, coba tanyakan ke psikolog atau psikiater di Halodoc untuk mendapatkan tips agar bisa menghentikan kecanduan ini. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk membantu kamu mendapatkan solusi kesehatan dengan mudah.

“Kecanduan judi ternyata dapat mengakibatkan gangguan mental seperti depresi. Kondisi ini akan cenderung meningkat jika seseorang secara konsisten berjudi lebih dari yang seharusnya dan terus mengalami kerugian finansial. ”

Halodoc, Jakarta – Banyak orang menganggap judi sebagai bentuk permainan hiburan yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Sayangnya, saat kamu menormalisasikan perjudian, maka ini akan berkontribusi pada peningkatan kecanduan judi yang merugikan.

Faktanya, perjudian memiliki efek serius pada kesehatan mental, salah satunya depresi. Efek psikososial akan terjadi akibat perjudian dan ini dapat memicu gangguan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan obsesif, dan gangguan kepribadian. Terlebih lagi, ketika seseorang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, perjudian hanya akan memperburuk gejala yang sudah ada sebelumnya.

Gejala Depresi Akibat Kecanduan Judi

Ketika berjudi dan mengalami kesenangan, suasana hati akan naik drastis untuk sementara saja. Akan tetapi, saat perjudian menjadi tidak menyenangkan, suasana hati bisa turun secara tiba-tiba, bahkan saat tidak sedang berjudi.

Akibatnya, penjudi bisa mengalami depresi. Nah, depresi ini cenderung meningkat jika pecandu secara konsisten berjudi lebih dari yang seharusnya. Depresi juga bisa terjadi saat ia mengalami kerugian finansial yang besar atau saat mereka mencoba untuk berhenti dan tidak berhasil.

Pada akhirnya, perjudian hanya akan memperburuk kesehatan fisik dan mental, dan membuat pelakunya sulit menemukan kegembiraan dalam aktivitas yang lain. Depresi yang berlebihan juga akan mengantarkan pecandu kepada kondisi yang lebih buruk.

Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang akan terjadi ketika depresi akibat bermain judi.

Penting untuk diingat bahwa berhenti dari suatu kecanduan tidaklah mudah. Namun, semua orang berhak mendapatkan pertolongan. Jika kamu atau orang terdekat mengalami kecanduan judi, coba tanyakan ke psikolog atau psikiater di Halodoc untuk mendapatkan tips agar bisa menghentikan kecanduan ini. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk membantu kamu mendapatkan solusi kesehatan dengan mudah.

“Kecanduan judi ternyata dapat mengakibatkan gangguan mental seperti depresi. Kondisi ini akan cenderung meningkat jika seseorang secara konsisten berjudi lebih dari yang seharusnya dan terus mengalami kerugian finansial. ”

Halodoc, Jakarta – Banyak orang menganggap judi sebagai bentuk permainan hiburan yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Sayangnya, saat kamu menormalisasikan perjudian, maka ini akan berkontribusi pada peningkatan kecanduan judi yang merugikan.

Faktanya, perjudian memiliki efek serius pada kesehatan mental, salah satunya depresi. Efek psikososial akan terjadi akibat perjudian dan ini dapat memicu gangguan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan obsesif, dan gangguan kepribadian. Terlebih lagi, ketika seseorang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, perjudian hanya akan memperburuk gejala yang sudah ada sebelumnya.

Bahaya Kecanduan Judi Online bagi Kesehatan Jiwa

dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ - RS Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

Saat ini Indonesia masuk fase darurat kecanduan judi karena sudah sangat maraknya kasus judi baik konvensional atau online yang meresahkan di masyarakat. Berdasarkan survei dari DroneEmprit, Indonesia memimpin sebagai negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak di dunia, dengan jumlah mencapai 201.122 orang. Kecanduan judi adalah gangguan kejiwaan yang disebut sebagai Pathological Gambling atau judi patologis yaitu adalah gangguan psikologis yang terjadi ketika seseorang tidak mampu mengendalikan dorongan untuk berjudi, meskipun menyadari adanya konsekuensi negatif yang mungkin timbul. Gejala klinis dari kondisi ini meliputi dorongan yang kuat untuk berjudi, kesulitan menghentikan aktivitas berjudi, meningkatnya gangguan emosional saat tidak berjudi, serta menggunakan judi sebagai mekanisme untuk mengatasi masalah atau stres.

Dampak Kecanduan Judi

Dampak dari  kecanduan judi /pathological gambling sangat banyak dan luas :

1.     Masalah Keuangan

Kerugian finansial sampai pada kebangkrutan karena habisnya tabungan dan aset untuk berjudi atau untuk membayar hutang akibat pinjaman yang dilakukan untuk modal berjudi dengan taruhan dalam jumlah yang sangat berlebihan dan tak masuk akal

2.     Masalah Mental Emosional

Banyak sekali gangguan mental emosional dan psikologis yang dapat muncul akibat kecanduan judi seperti: gangguan ansietas (cemas), gangguan depresi, gangguan psikotik sampai tindakan mengakhiri hidup (suicide)

3.     Masalah Relasi dan Sosial

Hubungan dalam keluarga menjadi terganggu dan rusak, banyak terjadi konflik, krisis kepercayaan dan relasi sosial yang menjadi sangat kurang karena lebih banyak melakukan isolasi sosial dan sibuk dengan perilaku berjudinya

Kecanduan judi memunculkan perilaku manipulatif, agresif, berbohong, mencuri dan melakukan perilaku kriminal karena sulit menahan dorongan perilaku berjudi bahkan tidak jarang melakukan perilaku kekerasan yang merupakan dampak dari kecanduan judi yang dialami

Kecanduan Judi Adalah Gangguan Kejiwaan

Adiksi atau kecanduan judi merupakan kondisi medis yang termasuk pada adiksi perilaku (behavior addiction). Adiksi perilaku saat ini mendapatkan perhatian yang besar sama dengan adiksi zat seperti adiksi rokok, alkohol, dan narkoba. Adiksi perilaku antara lain muncul dalam bentuk:

- Adiksi internet, media sosial

- Adiksi games online

- Adiksi belanja online

Pada adiksi perilaku seperti kecanduan judi, sirkuit saraf di otak mengalami gangguan sama seperti pada adiksi zat. Inilah yang menyebabkan orang yang mengalami adiksi judi sulit untuk berhenti karena ada keseimbangan saraf otak yang terganggu. Pada adiksi judi di otak terjadi gangguan berupa :

- Gangguan keseimbangan neurokimiawi/neurotransmiter otak (norepinephrine, serotonin, dopamin, opioid, cortisol, glutamat)

- Gangguan regio otak (ventral striatum, ventromedial prefrontal cortex, insula, dll)

Gangguan otak ini menimbulkan gangguan mental dan perilaku seperti :

- Cognitive control (kontrol pikiran yang terganggu)

- Decision-making (kesulitan membuat keputusan)

- Reward/loss and “near-miss” processing (kemampuan mengolah situasi menang, kalah, dan hampir menang)

- Delay and probabilistic discounting (kemampuan menunda dan menghitung kemumgkinan yang terganggu)

- Reversal learning (pembelajaran terbalik terganggu)

- Alternation learning (sulit menemukan alternatif)

- Risk-taking (terlalu berani mengambil risiko)

Hal ini lebih berbahaya bila terjadi pada masa anak dan remaja karena pertumbuhan dan perkembangan otaknya belum cukup matang sehingga dapat menyebabkan gangguan yang lebih serius pada struktur dan fungsi otak yang dapat memberikan konsekuensi pada gangguan kepribadian dan kejiwaan yang berat.

Diagnosis Adiksi Judi

Menurut Diagnostic Statistical Manual (DSM V), seseorang dikatakan mengalami gangguan kompulsif judi patologis bila memenuhi paling tidak 5 kriteria gejala di bawah ini selama minimal 12 bulan:

1.     Keinginan untuk berjudi dengan jumlah yang semakin bertambah besar untuk mendapatkan kenikmatan yang diharapkan

2.     Menjadi gelisah, sensitif dan mudah tersinggung saat berusaha mengurangi atau memberhentikan perilaku berjudi

3.     Selalu gagal dalam usaha mengurangi dan memberhentikan perilaku berjudi

4.     Selalu berpikir untuk bermain judi karena adanya sugesti pengalaman berjudi sebelumnya dan selalu berusaha untuk mendapatkan uang yang akan dipakai untuk berjudi

5.     Melakukan perilaku berjudi saat sedang stres, cemas, gelisah, bersalah dan tertekan

6.     Setelah kehilangan uang yang banyak karena berjudi kembali lagi melakukannya dengan harapan mendapatkan kembali uangnya yang hilang karena berjudi

7.     Berbohong, manipulatif bahwa telah terlibat dalam judi

8.     Mengalami masalah dalam relasi, pekerjaan, akademik, karir, dan kesempatan karena perilaku judi yang dilakukan

9.     Bergantung pada orang lain untuk mengatasi masalah finansial yang diakibatkan oleh judi

Tata Laksana Adiksi Judi

1. Promotif dan preventif

Pencegahan merupakan langkah awal yang penting dalam menanggulangi masalah judi patologis. Edukasi mengenai risiko judi berlebihan, promosi gaya hidup sehat, serta memantau dan mengatur waktu yang dihabiskan untuk berjudi merupakan upaya pencegahan yang efektif. Menjaga komunikasi terbuka dengan orang terdekat juga dapat membantu dalam mendeteksi tanda-tanda gangguan judi pada seseorang. Lebih memperbanyak kegiatan kegiatan yang positif dan komunitas yang suportif. Latihan manajemen stres sehingga tidak mudah mencari cara instan dalam menyelesaikan masalah/stresor yang dialami.

Adiksi judi adalah gangguan medis sehingga membutuhkan pengobatan. Obat antidepresan dan mood stabilizer akan membantu pemulihan. Berbagai terapi lain seperti terapi modulasi/stimulasi seperti TMS (Transcranial Magnetic Stimulation) dan Neurofeedback dapat mengembalikan neuroplastisitas dan neuroregulasi otak.

Berbagai teknik psikoterapi seperti CBT (Cognitive Behavior Therapy) dapat membuat mereka yang mengalami adiksi judi mengenali distorsi kognitif yang dialami dan berlatih untuk membuat alternatif pikiran dan perilaku. Intervensi dengan Motivational Interviewing dengan menggunakan stage of change akan membantu proses pemulihan.

Rehabilitasi dapat dilakukan secara rawat jalan dan rawat inap dengan melakukan detoksifikasi,  mengambil jarak dari pemicu yang saat ini menyebabkan munculnya adiksi judi. Rehabilitasi bertujuan memulihkan fungsi dan keterampilan hidup yang menurun dan hilang karena adiksi judi dan berbagai konsekuensi mental emosional lainnya

Pemerintah dan berbagai stake holder perlu membuat aturan yang jelas dan konsisten untuk mencegah promosi judi di berbagai media, menghapuskan berbagai platform yang berhubungan dengan judi. Memberikan konsekuensi yang tegas terhadap penyedia layanan judi.

Dukungan keluarga dan orang terdekat amat dibutuhkan oleh orang yang mengalami adiksi judi. Tidak memberikan penghakiman, label negatif, pengucilan dan pengabaian tetapi hadir bagi mereka yang mengalami adiksi judi, memberikan perhatian, kehangatan dan kasih sayang. Bergabung dengan support group seperti komunitas kesehatan jiwa, annonimyous gambling support group

5 Fase Perubahan Perilaku

Pada tahap belum ada kesadaran untuk berubah dan tidak ada keinginan untuk mengubah perilaku berjudi meskipun sudah diketahui ada konsekuensi negatif yang terjadi.

Pada tahap ini sudah mulai ada kesadaran akan bahaya bila perilaku judi ini terus dilakukan. Sudah mulai ada keinginan untuk melakukan perubahan dalam perilaku judi yang selama ini dilakukan. Ada pro dan kontra, keraguan ketika berpikir akan melakukan perubahan perilaku berjudi.

Sudah ada komitmen yang kuat untuk melakukan perubahan dan berhenti bermain judi. Mulai mengambil langkah dengan mencari referensi, berbicara dengan keluarga dan orang terdekat dan berkonsultasi ke profesional. Merancang langkah langkah untuk melakukan perubahan perilaku yaitu berhenti berjudi

Melakukan dengan komitmen, tekun, disiplin proses perubahan perilaku berjudi seperti menutup aplikasi judi online, tidak berhubungan dengan tempat dan orang orang yang dapat mensugesti munculnya perilaku berjudi kembali, memulai pola hidup sehat dan hobi serta komunitas yang lebih sehat, suportif dan positif. Berkonsultasi secara rutin ke profesional kesehatan jiwa.

Mempertahankan perubahan perilaku yang sudah berhasil dilakukan. Terus menerus membuat batasan batasan yang diperlukan. Segera kembali pada pola perubahan perilaku yang sedang dijalankan meski slip/relaps melakukan perilaku judi lagi.

Saat ini Indonesia masuk fase darurat kecanduan judi karena sudah sangat maraknya kasus judi baik konvensional atau online yang meresahkan di masyarakat. Berdasarkan survei dari DroneEmprit, Indonesia memimpin sebagai negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak di dunia, dengan jumlah mencapai 201.122 orang. Kecanduan judi adalah gangguan kejiwaan yang disebut sebagai Pathological Gambling atau judi patologis yaitu adalah gangguan psikologis yang terjadi ketika seseorang tidak mampu mengendalikan dorongan untuk berjudi, meskipun menyadari adanya konsekuensi negatif yang mungkin timbul. Gejala klinis dari kondisi ini meliputi dorongan yang kuat untuk berjudi, kesulitan menghentikan aktivitas berjudi, meningkatnya gangguan emosional saat tidak berjudi, serta menggunakan judi sebagai mekanisme untuk mengatasi masalah atau stres.

Dampak Kecanduan Judi

Dampak dari  kecanduan judi /pathological gambling sangat banyak dan luas :

Kerugian finansial sampai pada kebangkrutan karena habisnya tabungan dan aset untuk berjudi atau untuk membayar hutang akibat pinjaman yang dilakukan untuk modal berjudi dengan taruhan dalam jumlah yang sangat berlebihan dan tak masuk akal

2. Masalah Mental Emosional

Banyak sekali gangguan mental emosional dan psikologis yang dapat muncul akibat kecanduan judi seperti: gangguan ansietas (cemas), gangguan depresi, gangguan psikotik sampai tindakan mengakhiri hidup (suicide)

3. Masalah Relasi dan Sosial

Hubungan dalam keluarga menjadi terganggu dan rusak, banyak terjadi konflik, krisis kepercayaan dan relasi sosial yang menjadi sangat kurang karena lebih banyak melakukan isolasi sosial dan sibuk dengan perilaku berjudinya

Kecanduan judi memunculkan perilaku manipulatif, agresif, berbohong, mencuri dan melakukan perilaku kriminal karena sulit menahan dorongan perilaku berjudi bahkan tidak jarang melakukan perilaku kekerasan yang merupakan dampak dari kecanduan judi yang dialami

Kecanduan Judi Adalah Gangguan Kejiwaan

Adiksi atau kecanduan judi merupakan kondisi medis yang termasuk pada adiksi perilaku (behavior addiction). Adiksi perilaku saat ini mendapatkan perhatian yang besar sama dengan adiksi zat seperti adiksi rokok, alkohol, dan narkoba. Adiksi perilaku antara lain muncul dalam bentuk:

- Adiksi internet, media sosial

- Adiksi games online

- Adiksi belanja online

Pada adiksi perilaku seperti kecanduan judi, sirkuit saraf di otak mengalami gangguan sama seperti pada adiksi zat. Inilah yang menyebabkan orang yang mengalami adiksi judi sulit untuk berhenti karena ada keseimbangan saraf otak yang terganggu. Pada adiksi judi di otak terjadi gangguan berupa :

- Gangguan keseimbangan neurokimiawi/neurotransmiter otak (norepinephrine, serotonin, dopamin, opioid, cortisol, glutamat)

- Gangguan regio otak (ventral striatum, ventromedial prefrontal cortex, insula, dll)

Gangguan otak ini menimbulkan gangguan mental dan perilaku seperti :

- Cognitive control (kontrol pikiran yang terganggu)

- Decision-making (kesulitan membuat keputusan)

- Reward/loss and “near-miss” processing (kemampuan mengolah situasi menang, kalah, dan hampir menang)

- Delay and probabilistic discounting (kemampuan menunda dan menghitung kemumgkinan yang terganggu)

- Reversal learning (pembelajaran terbalik terganggu)

- Alternation learning (sulit menemukan alternatif)

- Risk-taking (terlalu berani mengambil risiko)

Hal ini lebih berbahaya bila terjadi pada masa anak dan remaja karena pertumbuhan dan perkembangan otaknya belum cukup matang sehingga dapat menyebabkan gangguan yang lebih serius pada struktur dan fungsi otak yang dapat memberikan konsekuensi pada gangguan kepribadian dan kejiwaan yang berat.

Diagnosis Adiksi Judi

Menurut Diagnostic Statistical Manual (DSM V), seseorang dikatakan mengalami gangguan kompulsif judi patologis bila memenuhi paling tidak 5 kriteria gejala di bawah ini selama minimal 12 bulan:

Tata Laksana Adiksi Judi

1. Promotif dan preventif

Pencegahan merupakan langkah awal yang penting dalam menanggulangi masalah judi patologis. Edukasi mengenai risiko judi berlebihan, promosi gaya hidup sehat, serta memantau dan mengatur waktu yang dihabiskan untuk berjudi merupakan upaya pencegahan yang efektif. Menjaga komunikasi terbuka dengan orang terdekat juga dapat membantu dalam mendeteksi tanda-tanda gangguan judi pada seseorang. Lebih memperbanyak kegiatan kegiatan yang positif dan komunitas yang suportif. Latihan manajemen stres sehingga tidak mudah mencari cara instan dalam menyelesaikan masalah/stresor yang dialami.

Adiksi judi adalah gangguan medis sehingga membutuhkan pengobatan. Obat antidepresan dan mood stabilizer akan membantu pemulihan. Berbagai terapi lain seperti terapi modulasi/stimulasi seperti TMS (Transcranial Magnetic Stimulation) dan Neurofeedback dapat mengembalikan neuroplastisitas dan neuroregulasi otak.

Berbagai teknik psikoterapi seperti CBT (Cognitive Behavior Therapy) dapat membuat mereka yang mengalami adiksi judi mengenali distorsi kognitif yang dialami dan berlatih untuk membuat alternatif pikiran dan perilaku. Intervensi dengan Motivational Interviewing dengan menggunakan stage of change akan membantu proses pemulihan.

Rehabilitasi dapat dilakukan secara rawat jalan dan rawat inap dengan melakukan detoksifikasi,  mengambil jarak dari pemicu yang saat ini menyebabkan munculnya adiksi judi. Rehabilitasi bertujuan memulihkan fungsi dan keterampilan hidup yang menurun dan hilang karena adiksi judi dan berbagai konsekuensi mental emosional lainnya

Pemerintah dan berbagai stake holder perlu membuat aturan yang jelas dan konsisten untuk mencegah promosi judi di berbagai media, menghapuskan berbagai platform yang berhubungan dengan judi. Memberikan konsekuensi yang tegas terhadap penyedia layanan judi.

Dukungan keluarga dan orang terdekat amat dibutuhkan oleh orang yang mengalami adiksi judi. Tidak memberikan penghakiman, label negatif, pengucilan dan pengabaian tetapi hadir bagi mereka yang mengalami adiksi judi, memberikan perhatian, kehangatan dan kasih sayang. Bergabung dengan support group seperti komunitas kesehatan jiwa, annonimyous gambling support group

5 Fase Perubahan Perilaku

Pada tahap belum ada kesadaran untuk berubah dan tidak ada keinginan untuk mengubah perilaku berjudi meskipun sudah diketahui ada konsekuensi negatif yang terjadi.

Pada tahap ini sudah mulai ada kesadaran akan bahaya bila perilaku judi ini terus dilakukan. Sudah mulai ada keinginan untuk melakukan perubahan dalam perilaku judi yang selama ini dilakukan. Ada pro dan kontra, keraguan ketika berpikir akan melakukan perubahan perilaku berjudi.

Sudah ada komitmen yang kuat untuk melakukan perubahan dan berhenti bermain judi. Mulai mengambil langkah dengan mencari referensi, berbicara dengan keluarga dan orang terdekat dan berkonsultasi ke profesional. Merancang langkah langkah untuk melakukan perubahan perilaku yaitu berhenti berjudi

Melakukan dengan komitmen, tekun, disiplin proses perubahan perilaku berjudi seperti menutup aplikasi judi online, tidak berhubungan dengan tempat dan orang orang yang dapat mensugesti munculnya perilaku berjudi kembali, memulai pola hidup sehat dan hobi serta komunitas yang lebih sehat, suportif dan positif. Berkonsultasi secara rutin ke profesional kesehatan jiwa.

Mempertahankan perubahan perilaku yang sudah berhasil dilakukan. Terus menerus membuat batasan batasan yang diperlukan. Segera kembali pada pola perubahan perilaku yang sedang dijalankan meski slip/relaps melakukan perilaku judi lagi.

“Kecanduan judi ternyata dapat mengakibatkan gangguan mental seperti depresi. Kondisi ini akan cenderung meningkat jika seseorang secara konsisten berjudi lebih dari yang seharusnya dan terus mengalami kerugian finansial. ”

Halodoc, Jakarta – Banyak orang menganggap judi sebagai bentuk permainan hiburan yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Sayangnya, saat kamu menormalisasikan perjudian, maka ini akan berkontribusi pada peningkatan kecanduan judi yang merugikan.

Faktanya, perjudian memiliki efek serius pada kesehatan mental, salah satunya depresi. Efek psikososial akan terjadi akibat perjudian dan ini dapat memicu gangguan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan obsesif, dan gangguan kepribadian. Terlebih lagi, ketika seseorang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, perjudian hanya akan memperburuk gejala yang sudah ada sebelumnya.

Hubungan Kecanduan Judi dengan Depresi

Perjudian sendiri bisa berbahaya karena ia menyebabkan kecanduan. Sayangnya, kebanyakan orang menggunakan perjudian sebagai kegiatan rekreasi. Padahal, kebiasaan bermain judi dapat memiliki konsekuensi negatif pada pelaku, keluarga, dan orang-orang di sekitarnya.

Salah satu efek negatif dari bermain judi pada kesehatan mental adalah memicu depresi. Nantinya, depresi ini akan memengaruhi apa yang dirasakan. Depresi dapat muncul dari pengalaman sedih, murung, rendah diri, dan tidak bahagia ketika seseorang kehilangan uang saat kalah judi. Depresi pun dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik seperti kelelahan, perubahan pola tidur, masalah seksual, ketergantungan alkohol, dan obat-obatan terlarang.

Jika pecandu judi merasa tertekan, pemikiran untuk memenangkan sejumlah uang terdengar seperti solusi agar keadaan menjadi lebih baik. Sayangnya, perjudian hanya akan mengaktifkan sistem otak (Brain Reward System) dengan cara yang sama seperti narkoba. Bahkan ketika seorang penjudi kalah, tubuh mereka tetap memproduksi adrenalin dan endorfin, yang akan mendorong mereka untuk terus berjudi.

Gejala Depresi Akibat Kecanduan Judi

Ketika berjudi dan mengalami kesenangan, suasana hati akan naik drastis untuk sementara saja. Akan tetapi, saat perjudian menjadi tidak menyenangkan, suasana hati bisa turun secara tiba-tiba, bahkan saat tidak sedang berjudi.

Akibatnya, penjudi bisa mengalami depresi. Nah, depresi ini cenderung meningkat jika pecandu secara konsisten berjudi lebih dari yang seharusnya. Depresi juga bisa terjadi saat ia mengalami kerugian finansial yang besar atau saat mereka mencoba untuk berhenti dan tidak berhasil.

Pada akhirnya, perjudian hanya akan memperburuk kesehatan fisik dan mental, dan membuat pelakunya sulit menemukan kegembiraan dalam aktivitas yang lain. Depresi yang berlebihan juga akan mengantarkan pecandu kepada kondisi yang lebih buruk.

Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang akan terjadi ketika depresi akibat bermain judi.

Penting untuk diingat bahwa berhenti dari suatu kecanduan tidaklah mudah. Namun, semua orang berhak mendapatkan pertolongan. Jika kamu atau orang terdekat mengalami kecanduan judi, coba tanyakan ke psikolog atau psikiater di Halodoc untuk mendapatkan tips agar bisa menghentikan kecanduan ini. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk membantu kamu mendapatkan solusi kesehatan dengan mudah.

“Kecanduan judi ternyata dapat mengakibatkan gangguan mental seperti depresi. Kondisi ini akan cenderung meningkat jika seseorang secara konsisten berjudi lebih dari yang seharusnya dan terus mengalami kerugian finansial. ”

Halodoc, Jakarta – Banyak orang menganggap judi sebagai bentuk permainan hiburan yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Sayangnya, saat kamu menormalisasikan perjudian, maka ini akan berkontribusi pada peningkatan kecanduan judi yang merugikan.

Faktanya, perjudian memiliki efek serius pada kesehatan mental, salah satunya depresi. Efek psikososial akan terjadi akibat perjudian dan ini dapat memicu gangguan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan obsesif, dan gangguan kepribadian. Terlebih lagi, ketika seseorang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, perjudian hanya akan memperburuk gejala yang sudah ada sebelumnya.

Hubungan Kecanduan Judi dengan Depresi

Perjudian sendiri bisa berbahaya karena ia menyebabkan kecanduan. Sayangnya, kebanyakan orang menggunakan perjudian sebagai kegiatan rekreasi. Padahal, kebiasaan bermain judi dapat memiliki konsekuensi negatif pada pelaku, keluarga, dan orang-orang di sekitarnya.

Salah satu efek negatif dari bermain judi pada kesehatan mental adalah memicu depresi. Nantinya, depresi ini akan memengaruhi apa yang dirasakan. Depresi dapat muncul dari pengalaman sedih, murung, rendah diri, dan tidak bahagia ketika seseorang kehilangan uang saat kalah judi. Depresi pun dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik seperti kelelahan, perubahan pola tidur, masalah seksual, ketergantungan alkohol, dan obat-obatan terlarang.

Jika pecandu judi merasa tertekan, pemikiran untuk memenangkan sejumlah uang terdengar seperti solusi agar keadaan menjadi lebih baik. Sayangnya, perjudian hanya akan mengaktifkan sistem otak (Brain Reward System) dengan cara yang sama seperti narkoba. Bahkan ketika seorang penjudi kalah, tubuh mereka tetap memproduksi adrenalin dan endorfin, yang akan mendorong mereka untuk terus berjudi.

Hubungan Kecanduan Judi dengan Depresi

Perjudian sendiri bisa berbahaya karena ia menyebabkan kecanduan. Sayangnya, kebanyakan orang menggunakan perjudian sebagai kegiatan rekreasi. Padahal, kebiasaan bermain judi dapat memiliki konsekuensi negatif pada pelaku, keluarga, dan orang-orang di sekitarnya.

Salah satu efek negatif dari bermain judi pada kesehatan mental adalah memicu depresi. Nantinya, depresi ini akan memengaruhi apa yang dirasakan. Depresi dapat muncul dari pengalaman sedih, murung, rendah diri, dan tidak bahagia ketika seseorang kehilangan uang saat kalah judi. Depresi pun dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik seperti kelelahan, perubahan pola tidur, masalah seksual, ketergantungan alkohol, dan obat-obatan terlarang.

Jika pecandu judi merasa tertekan, pemikiran untuk memenangkan sejumlah uang terdengar seperti solusi agar keadaan menjadi lebih baik. Sayangnya, perjudian hanya akan mengaktifkan sistem otak (Brain Reward System) dengan cara yang sama seperti narkoba. Bahkan ketika seorang penjudi kalah, tubuh mereka tetap memproduksi adrenalin dan endorfin, yang akan mendorong mereka untuk terus berjudi.

Hubungan Kecanduan Judi dengan Depresi

Perjudian sendiri bisa berbahaya karena ia menyebabkan kecanduan. Sayangnya, kebanyakan orang menggunakan perjudian sebagai kegiatan rekreasi. Padahal, kebiasaan bermain judi dapat memiliki konsekuensi negatif pada pelaku, keluarga, dan orang-orang di sekitarnya.

Salah satu efek negatif dari bermain judi pada kesehatan mental adalah memicu depresi. Nantinya, depresi ini akan memengaruhi apa yang dirasakan. Depresi dapat muncul dari pengalaman sedih, murung, rendah diri, dan tidak bahagia ketika seseorang kehilangan uang saat kalah judi. Depresi pun dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik seperti kelelahan, perubahan pola tidur, masalah seksual, ketergantungan alkohol, dan obat-obatan terlarang.

Jika pecandu judi merasa tertekan, pemikiran untuk memenangkan sejumlah uang terdengar seperti solusi agar keadaan menjadi lebih baik. Sayangnya, perjudian hanya akan mengaktifkan sistem otak (Brain Reward System) dengan cara yang sama seperti narkoba. Bahkan ketika seorang penjudi kalah, tubuh mereka tetap memproduksi adrenalin dan endorfin, yang akan mendorong mereka untuk terus berjudi.

Gejala Depresi Akibat Kecanduan Judi

Ketika berjudi dan mengalami kesenangan, suasana hati akan naik drastis untuk sementara saja. Akan tetapi, saat perjudian menjadi tidak menyenangkan, suasana hati bisa turun secara tiba-tiba, bahkan saat tidak sedang berjudi.

Akibatnya, penjudi bisa mengalami depresi. Nah, depresi ini cenderung meningkat jika pecandu secara konsisten berjudi lebih dari yang seharusnya. Depresi juga bisa terjadi saat ia mengalami kerugian finansial yang besar atau saat mereka mencoba untuk berhenti dan tidak berhasil.

Pada akhirnya, perjudian hanya akan memperburuk kesehatan fisik dan mental, dan membuat pelakunya sulit menemukan kegembiraan dalam aktivitas yang lain. Depresi yang berlebihan juga akan mengantarkan pecandu kepada kondisi yang lebih buruk.

Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang akan terjadi ketika depresi akibat bermain judi.

Penting untuk diingat bahwa berhenti dari suatu kecanduan tidaklah mudah. Namun, semua orang berhak mendapatkan pertolongan. Jika kamu atau orang terdekat mengalami kecanduan judi, coba tanyakan ke psikolog atau psikiater di Halodoc untuk mendapatkan tips agar bisa menghentikan kecanduan ini. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk membantu kamu mendapatkan solusi kesehatan dengan mudah.

“Kecanduan judi ternyata dapat mengakibatkan gangguan mental seperti depresi. Kondisi ini akan cenderung meningkat jika seseorang secara konsisten berjudi lebih dari yang seharusnya dan terus mengalami kerugian finansial. ”

Halodoc, Jakarta – Banyak orang menganggap judi sebagai bentuk permainan hiburan yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Sayangnya, saat kamu menormalisasikan perjudian, maka ini akan berkontribusi pada peningkatan kecanduan judi yang merugikan.

Faktanya, perjudian memiliki efek serius pada kesehatan mental, salah satunya depresi. Efek psikososial akan terjadi akibat perjudian dan ini dapat memicu gangguan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan obsesif, dan gangguan kepribadian. Terlebih lagi, ketika seseorang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, perjudian hanya akan memperburuk gejala yang sudah ada sebelumnya.